Enrekang – “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan” menjadi tema Hari Santri Nasional Ke-7 Tahun 2022. Tema tersebut membawa pesan bahwa santri dimasa perjuangan melawan penjajah berada di garda terdepan demi membela kebenaran dan martabat kemanusiaan. Pascakemerdekaan Indonesia, santri lebih semangat lagi memenuhi panggilan Ibu Pertiwi dengan terlibat secara aktif di dunia perpolitikan, pendidikan, sosial, ekonomi dan ilmu pengetahuan, selain juga agama.
Santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja sehingga mengasosiasikan santri hanya dengan bidang ilmu keagamaan saja tidaklah tepat. Santri sekarang telah merambah ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara tanpa melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama itu sendiri.
Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya. Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. Itulah beberapa pesan dari sambutan Menteri Agama RI yang dibacakan Ketua Komite Bapak Safar, S.Pd selaku Inspektur Upacara Bendera.
Santri dan guru pembina mengikuti upacara dengan tertib dan penuh khidmat dan cuaca pada sabtu 22 Oktober 2022 mendung sehingga sangat mendukung pelaksanaan upacara di lapangan utama Pesantren Modern Darul Falah Enrekang. Kondisi berbeda dialami peserta santri dan pembina sejumlah 40 orang sebagai perwakilan untuk mengikuti Upacara Hari Santri Nasional Tingkat Kabupaten yang dilaksanakan di Maroangin Maiwa terlaksana di tengah cuaca yang terik.
Ikut meramaikan Hari Santri Nasional selesai upacara bendera diadakan lomba memasak dimana pesertanya adalah Ibu-Ibu Guru Pembina dan Staf yang terbagi menjadi 6 kelompok. Lomba-lomba olahraga, pidato, MSQ, Adzan, Kreativitas Asrama dan seni dakwah lainnya berlangsung mulai tanggal 20 setelah opening sampai menjelang penutupan pada hari senin, 24 Oktober 2022