Sejarah Singkat Pondok Pesantren Darulfalah Enrekang – Sulawesi Selatan
Pada tanggal 1 Januari 1967 Bapak H. Muhammadong, Pendiri dan Pemilik P.T Bank Masyarakat bersama Ahmad Makkarausu Amansyah mendirikan Jajasan Kijai Hadji Ahmad Dahlan diterbitkan dengan Akta Notaris Sitske Liem Nomor 45 tertanggal 28 Maret 1967 yang berkedudukan di Makassar dengan maksud dan tujuan menyelenggarakan kegiatan di bidang pendidikan dan penggalian ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi perkembangan Islam.
Gedung bekas Universitas La Tunrung, perabot perlengkapan sekolah, kantor dan perpustakaan dialihkan dari H. La Tunrung kepada Jajasan Kijai Hadji Ahmad Dahlan, penyerahan dituangkan dalam Naskah Penyerahan Wakaf dan dicatat pada Wakil Notaris M.G Oherella pada tanggal 2 Januari 1974.
Dimulailah pembinaan beberapa santri awal di Pesantren Pembangunan Darul Falah Enrekang yang diasuh Kyai Mohammad Hanafie DAS. Santri yang mondok di Pesantren Pembangunan Darul Falah Enrekang semakin bertambah dan tenaga pengajar semakin banyak bahkan sebagian adalah guru di sekolah negeri yang membantu mengajar di Pesantren.
Lokasi Pesantren tepat di pinggir Sungai Mata’allo yang bertemu Sungai Saddang berjarak 200 meter dari Pesantren. Banjir sering menggenangi lokasi pesantren bahkan merendam asrama-asrama darurat yang terbuat dari rumah kayu sehingga seringkali mengganggu proses pembinaan di Pesantren. Beberapa kali dilanda banjir sehingga kondisi pesantren tidak mampu berkembang, apalagi lokasi pesantren yang rendah dan dekat vivir sungai sehingga sarana prasarana tidak aman saat banjir. Tetapi Kyai Mohammad Hanafie DAS selaku pengasuh dan pengelola pesantren tetap berusaha proses pembelajaran dan pembinaan tetap berjalan dengan baik.
Pada tanggal 10 Mei 1997 berdasarkan Keputusan Rapat Badan Pendiri Jajasan Kijai Hadji Ahmad Dahlan yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat dihadapan Notaris Mahmud Said, SH No. 35 tanggal 21 Juli 1997 merubah dan menetapkan pengurus baru Yayasan yang terdiri dari Ketua Umum Bapak DR. Ir. H. Beddu Amang, MA untuk membangun kembali pondok pesantren agar berkembang dan maju.
Untuk mendukung proses pembelajaran dan pemondokan para santri maka pada tahun 1998 dimulailah pembangunan gedung sekolah, asrama putra dan putri dengan kapasita atau daya tampung ± 600 santri beserta perabot seperlunya. Lokasi yang rendah dilakukan penimbunan dengan ketinggian tambahan rata-rata lebih 1 meter dengan luas lokasi 1,1 Hektar. Pembangunan gedung-gedung beserta unit-unit sarana prasarana pendidikan selesai pada awal tahun 1999.
Di dorong semangat Fi Sabilillah sebagaimana semangat jihad para pendiri sebelumnya, maka pada tanggal 21 September 1999 para pengurus yayasan memutuskan dan menegaskan bahwa :
Dalam perkembangannya berbagai prasarana semakin bertambah, antara lain Gedung Laboratorium IPA, Bahasa dan Gedung TK Islam Darul Falah.
Demikian juga sarana penunjang, berupa peralatan kesenian, drumband, komputer dari Yayasan, alat dan bahan Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi dari Depag Pusat dan sarana lainnya baik dari Instansi terkait di derah maupun di wilayah.
Gedung Pembelajaran 2 lantai, terdiri dari ruang pembelajaran, 2 (dua) buah ruang perpustakaan, laboratorium komputer, ruang ketrampilan menjahit, ruang seni budaya dan drumband, ruang kaligrafi, sekretariat Organisasi Santri Darul Falah (OSDF), kantin atau koperasi, UKS dan auditorium yang luas.
Sarana olah raga antara lain lapangan basket dan futsal, lapangan bulutangkis, takraw, volley bal, kasti serta tenis meja. Masjid selain tempat pelaksanaan shalat berjama’ah juga menjadi tempat pembelajaran dan pembinaan utamanya dalam kegiatan kepesantrenan, kemudian Asrama Putra dan Putri masing-masing terdiri dari 2 lantai lengkap dengan toilet dan kamar mandi serta kolam yang mencukupi.
Dari aspek ketenagaan Pembina dan Guru yang berasal dari alumni PTIQ Jakarta, UIN, UNM, UMI Makassar, ITS Surabaya, IKIP Yogya dan beberapa Perguruan Tinggi lain diatur sesuai kompetensinya baik yang mengajar di pendidikan formal maupun non formal yang diselenggarakan di Pesantren.
Dalam hal manajemen pengelolaan pesantrenpun dilakukan pembenahan dari pola manajemen terpusat atau manajemen kyai menjadi manajemen organisasi mengingat kedudukan Dewan Pengurus Yayasan di Jakarta dan Makassar maka ditunjuk Pelaksana Harian di Enrekang untuk melaksanakan tugas dan wewenang Yayasan di Enrekang.
Dalam pengelolaan pendidikan dan pembinaan santri ditunjuk seorang Direktur bersama dengan unit dibawah koordinasinya yaitu Kepala Kepesantrenan, Kepala Kekampusan dan Kepala Sekolah/Madrasah.
Selama kurun waktu tersebut Pimpinan/Pelaksana Harian Yayasan telah berganti sebagaimana data berikut :
Sedangkan Direktur Pesantren, berturut-turut sebagai berikut :
Untuk memberi arah dalam pengelolaan pesantren ditunjuk Dewan Pengawas dari IMMIM yaitu : Drs. H. AG. Muhammad Ahmad dan Dra. Hj. Ulfa Fadeli Luran, M.Si. Kemudian Drs. Rahman Pilang, M.Pd bergabung. Sesuai SK Dewan Pengurus YPIE No. 122/KEP/DP YPIE/VI/2011 diangkat Drs.H.Iskandar Lamahu sebagai Pembina Pesantren, mendampingi KH. Moh. Hanafie DAS. Tahun 2012 saat KH. Moh. Hanafie DAS wafat digantikan Ustadz Drs. H. Iskandar Lamahu dan aktif sampai sekarang
Pesantren Modern Darul Falah setelah pembangunan kembali tahun 1998 dengan dilakukannya perubahan-sistem manajemen butuh proses dalam dinamikanya. Yayasan dan Pengasuh terus berikhtiar lebih memajukan Pesantren dengan bahkan mencoba bekerjasama dengan Gontor dan Darunnajah tetapi tidak kesesuaian dengan sosiokultur masyarakat lokal sehingga dinamikanya bersifat destruktif saat itu dan jumlah santri agak menurun.
Kondisi bangunan baik kantor, asrama, auditorium, dan kelas tempat belajar santri banyak bial hujan beberapa tempat terkena air karena bahan atap yang terbuat dari asbes mulai banyak berlubang dan banyak tambalan. Kerangka atap yang berbahan kayu juga banyak mulai lapuk sehingga membahayakan keselamatan santri dan guru.
Tahun 2011 Prof. Dr. Beddu Amang, MA memerintahkan renovasi atap dan kerangka bangunan Pesantren diganti dengan struktur kerangka baja ringan dengan atap spandek warna hijau tua.
Bangunan direnovasi bergantian karena harus dilakukan pengaturan agar proses pembelajaran tetap berjalan. Blok bangunan kantor, masjid dan asrama direnovasi kemudian menyusul masjid, rumah guru dan gedung sekolah. Proses renovasi memakan waktu yang panjang dan seluruh bangunan yang dibangun tahun 2008 selesai pada tahun 2012.
Renovasi-renovasi yang dilakukan dan pembenahan-pembenahan dan penguatan secara kelembagaan pesantren akhirnya mendapat kepercayaan kembali dari masyarakat dengan perkembangan jumlah santri mulai semakin meningkat.
Dengan semakin bertambahnya minat santri baru pada tahun 2014 dilakukan perluasan asrama dengan menambah lantai asrama di Putra dan Putri sehingga dapat menambah daya tampung dan kebutuhan asrama santri dapat tercukupi.
Pada tahun berikutnya kembali minat santri baru meningkat sehingga dapur dan ruang makan santri putra dan putri dirobohkan total dan dibangunulang dengan bangunan permanen dengan perencanaan 3 lantai
Bangunan baru di lantai dasar difungsikan sebagai dapur, gudang penyimpanan bahan, ruang pelayanan serta ruang makan santri putra dan putri yang terpisah. Dengan bertambah luas ruang makan sehingga santri bisa tertampung saat makan bersama.
Diujung blok utama bangunan difungsikan sebagai tempat pengolahan air mineral RO yang menyediakan air minum bersih bagi seluruh warga pondok.
Diatas dapur dan ruang makan terpisah menjado dua blok bangunan dijadikan asrama santri putri dan putra. Pada tahun ajaran berikutnya, bangunan ditambah pada lantai paling atas karena kembali bertambah jumlah santri yang masuk di pesantren
Perkembangan jumlah santri dan kebutuhan ruang kelas pembelajaran serta fasilitas penunjang otomatis juga meningkat sehingga pada tahun 2018 bangunan kantor di depan.
Kantor Yayasan, Direktur, Ruang Kepala Sekolah dan tata usaha dibongkar dan dibangun menjadi 2 lantai. Dengan penambahan lantai maka maka terdapat penambahan 4 ruang kelas pembelajaran, 1 ruang komputer, ruang tunggu atau lobby tamu selain peruntukan kantor Yayasan, Direktur dan tata usaha
Laboratorium komputer dilengkapi dengan unit komputer sejumlah 35 buah lengkap dengan meja yang berdesain khusus. Untuk menjaga usia pemakaian unit komputer dilakukan pemasangan 2 unit AC sehingga pemakai ruang komputer semakin nyaman.
Dengan Lab Komputer maka SMp/MTs dan SMA Darul Falah menjadi penyelenggara dalam ANBK bahkan tempat bagi beberapa SD dan SMP lain menumpang mengikuti ANBK
Menjelang penerimaan santri baru 2020 beberapa pekerjaan pembangunan dan renovasi kembali dilakukan, antara lain membangun asrama tahfidz putra dan toilet asrama putra kemudian menyusul toilet asrama putri.
Pembangunan ruang kelas pembelajaran sebanyak 3 ruang kelas diatas lab IPA, kemudian membangun asrama putri 2 lantai. Untuk menyesuaikan daya tampung sesuai jumlah santri yang bertambah maka Masjid Takmirru Darul Falah di renovasi dan diperluas
Sebagai penyelenggara Yayasan pada tahun 2014 memperbarui legalitas dengan mendaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM. Sesuai Keputusan Menkumham Nomor AHU-04071.50.10.2014 tertanggal 22 Juli 2014, kemudian diperbarui Tahun 2021 AHU-AH.01.06-0029469 di Notaris Taufiq Arifin, SH dengan Susunan Organisasi Yayasan Pendidikan Islam Enrekang sebagai berikut :
Pendiri
Pendiri
PEMBINA
(KETUA)
PENGURUS
(KETUA)
PENGURUS
(SEKRETARIS UMUM)
PENGURUS
(SEKRETARIS)
PENGURUS
(BENDAHARA UMUM)
PENGURUS
(ANGGOTA PENGURUS)
PENGAWAS
(KETUA)
PENGAWAS
(ANGGOTA)
PENGAWAS
(ANGGOTA)
PENGAWAS
(ANGGOTA)
PENGAWAS
(ANGGOTA)
Untuk tetap menjaga kesinambungan pengelolaan Yayasan dan Pesantren Modern Darul Falah Enrekang untuk Pelaksana Harian YPIE ditangani Sekretaris Umum yaitu Bapak Habibie Said, SH.
Saat ini Pesantren Modern Darul Falah Enrekang saat ini mengasuh santri sekitar 800 an santri dengan jumlah guru, staf dan karyawan sejumlah 75 orang yang membina di tingkat RA/Madin, TK, SMP, MTs dan SMA Darul Falah.
Sudah banyak prestasi di bidang akademik, agama, seni dakwah maupun olahraga dan akan terus dilakukan inovasi-inovasi sehingga akan lebih maju dan berkembang.
Pesantren Modern Darul Falah Enrekang adalah Lembaga Pendidikan Islam dibawah Naungan Yayasan Pendidikan Islam Enrekang bertipe Kombinasi dengan Kurikulum Terpadu yaitu Kurikulum 2013/Merdeka, Kurikulum Kepesantrenan-Tahfidz-Bahasa dan Hidden Kurikulum melalui Program Pembiasaan (Darul Falah Culture) untuk Membentuk Karakter Santri sebagaimana Visi Pesantren