Program SMPS Darul Falah

SMP Darul Falah Enrekang memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah dijangkau angkutan umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Serta SMP Darul Falah Enrekang berada dilingkungan Pondok Pesantren yaitu dalam naungan Yayasan Pendidikan Islam Enrekang. Semua santri atau peserta didik SMP Darul Falah Enrekang tinggal dipondok pesantren yang berasrama. Dan peserta didik yang ada pada sekolah SMP Darul Falah Enrekang adalah berasal dari berbagai daerah baik dalam lingkup kabupaten Enrekang maupun dari luar  kabupaten Enrekang dan dari provinsi lainnya. Kegiatan pembelajaran yang ada pada SMP Darul Falah Enrekang dilaksanakan secara terpadu antara pembelajaran umun dari sekolah dan pembelajaran kepesantrenan dari pondok sehingga peserta didik memliki kemampuan yang seimbang dalam hal pendidikan agama dan pendidikan umum sesuai dengan visi misi sekolah dan pondok. Oleh karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti dan ahlakul karimah sangat dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri. Selain itu SMP Darul Falah Enrekang juga melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

Sebagai sekolah yang berbasis pondok pesantren maka sistem pembelajaran yang dilaksanakan atau kurikulum yang diterapkan  harus terpadu dengan kurikulum pondok dan kurikulum 2013  yang sudah di siapkan dari pemerintah oleh karena itu dirancanglah Program sekolah SMP PM Darul Falah Enrekang yang telah dijalankan sebagai tujuan peningkatan kompetensi di berbagai bidang dan wadah bagi peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

  1. Keagamaan

Pada bidang keagamaan menjadi salah satu bidang yang difokuskan untuk meningkatkan akhlakul karimah, kedisiplinan, kejujuran sehingga melalui program tersebut dapat  meningkatkan karekater  santri,  program-program yang telah direncanakan dan  dilaksanakan kemudian dievaluasi secara berkala, program tersebut seperti:

  • Shalat berjamaah dimesjid pondok

Shalat berjamah sudah menjadi rutinitas yang dilaksanakan disekolah/pondok sebagai kewajiban yang senantiasa di jalankan dan dalam pelaksanaannya akan terpantau dengan adanya absensi yang diterapkan kepada santri setiap waktu shalat.

  • Tahfizd Wajib, Tahfizd Reguler dan tahfizd Khusus.

Pada program tahfizd ini pondok menjalankan tiga kategori pada program tahfizd.

  • Puasa senin kamis

Sebagai siswa/santri yang berasrama tentu kebiasan baik senantiasa di dorong agar di masa yang akan datang mereka sudah mempunyai kebiasaaan yang baik termasuk dalam menjalankan puasa senin dan kamis.

  • Pengajian umum

Kegiatan ini rutin dilaksanakan ba’da shalat magrib sampai menjelang shalat isya dengan mengkaji kitab-kitab yang telah di tentukan sebelumnya

  1. Kepemimpinan
  2. Bimbingan Konseling

Kegiatan sekolah yang ritun dilakukan adalah Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di dalam :

Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu :

  • beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
  • berakhlak mulia,
  • memiliki pengetahuan dan keterampilan,
  • memiliki kesehatan jasmani dan rohani,
  • memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
  • memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Kegiatan pelayanan konseling yang berterprogram dengan baik akan membentuk karakter diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMP Darul Falah Enrekang terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang menghantarkan peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal ini karena peserta didik sedang berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.

Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling SMP disusun sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.

  1. Penguatan Pendidikan Karakter

Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.

  • Nilai karakter religiusmencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
  • Nilai karakter nasionalismerupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
  • Nilai karakter integritasmerupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas), serta mampu menunjukkan keteladanan.
  • Nilai karakter mandirimerupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
  • Nilai karakter gotong royongmencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
              Penguatan Tri Pusat Pendidikan
    PPK mendorong sinergi tiga pusat pendidikan, yaitu sekolah, keluarga (orang tua), serta komunitas (masyarakat) agar dapat membentuk suatu ekosistem pendidikan. selama ini ketiga seakan berjalan sendiri-sendiri, padahal jika bersinergi dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Diharapkan manajemen berbasis sekolah semakin menguat, di mana sekolah berperan menjadi sentral, dan lingkungan sekitar dapat dioptimalkan untuk menjadi sumber-sumber belajar.
    Mengembalikan Jati Diri Guru
    Tak hanya sebagai pengajar mata pelajaran saja, namun guru mampu berperan sebagai fasilitator yang membantu anak didik mencapai target pembelajaran. Guru juga harus mampu bertindak sebagai penjaga gawang yang membantu anak didik menyaring berbagai pengaruh negatif yang berdampak tidak baik bagi perkembangannya. Seorang guru juga mampu berperan sebagai penghubung anak didik dengan berbagai sumber-sumber belajar yang tidak hanya ada di dalam kelas atau sekolah. Dan sebagai katalisator, guru juga mampu menggali dan mengoptimalkan potensi setiap anak didik.
    Saat ini, melalui revisi Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2008 menjadi PP Nomor 19 Tahun 2017, Kemendikbud mendorong perubahan paradigma para guru agar mampu melaksanakan perannya sebagai pendidik profesional yang tidak hanya mampu mencerdaskan anak didik, namun juga membentuk karakter positif mereka agar menjadi generasi emas Indonesia dengan kecakapan abad ke-21.
    Berdasarkan pasal 15 PP Nomor 19 Tahun 2017, pemenuhan beban kerja guru dapat diperoleh dari ekuivalensi beban kerja tugas tambahan. Kegiatan lain di luar kelas yang berkaitan dengan pembelajaran juga dapat dikonversi ke jam tatap muka.

 

  1. Kegiatan ekstrakurikuler
  2. Extrakurikuler/Pengembangan Diri
  3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMP Darul Falah Enrekang.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:

  1. Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreatifitas siswa dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup Kegiatan:
    • Keolahragaan (Futsal, Tenis Meja, Basket, Bola Volly, Takraw, Badminton.)
    • Kepemimpinan (Organisasi Santri Darul Falah, Palang Merah Remaja, Pramuka)
    • Seni (Kaligrafi)
    • Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
    • Study Club Mata pelajaran (Matematika, IPA, IPS)

Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib bagi seluruh siswa yang berstatus  siswa/santri dengan pertimbangan kegiatan pramuka dapat membentuk karakter yang disiplin yang dapat menunjang kegiatan Sekolah/pesantren. Selain itu peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih satu jenis ekstrakurikuler lainnya yang ada di SMPS Darul Falah Enrekang. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.

Tujuan pengembangan diri adalah membantu memandirikan peserta didik dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mmengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minatnya. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Pola Pelaksanaan pengembangan diri dalam kegiatan pembiasaan:

  • Spontan: Kerja bakti, Bakti sosial, membiasakan 5 S 1P ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun dan Peduli lingkungan ), membuang sampah pada tempatnya, antri, dan mengatasi silang pendapat
  • Rutin: Membaca do’a awal dan akhir belajar, murojoah Hafalan Al Quran Setiap harinya, ibadah puasa Senin dan Kamis, SKJ, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri, sholat lima waktu dilakukan dengan berjama’ah dan upacara bendera.
  • Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, disiplin, datang tepat waktu.
  • Terprogram
    • Peringatan hari besar Nasional dan agama
    • Latihan dasar kepemimpinan
    • Kegiatan ekstrakurikuler dan Bimbingan Konseling ( BK )
    • Kegiatan Literasi
    • Jum’at sehat dan bersih
  1. Penelitian dan pengembangan Sekolah

Untuk lebih terarahnya pencapaian harapan yang hendak dicapai oleh SMP Darul Falah Enrekang sebagaimana tersurat dan tersirat dalam visi dan misi di atas maka, dirumuskan dalam bentuk tujuan sebagai berikut:

  • Persentasi kelulusan tahun 2023 100 % dan memiliki nilai rata-rata mata pelajaran UJIAN SEKOLAH baik.
  • Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di SMA NEGERI/SWASTA dan atau MAN/MAS.
  • Tamatan SMP mampu memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta memberikan kontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Tamatan SMP mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar
  • Tamatan SMP mampu menghafal target sesuai pilihan program yaitu Tahfidz Wajib, Reguler atau Tahfidz Khusus
  • Meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan menjadi teladan di lingkungan sekitarnya
  • Meningkatkan prestasi santri dalam lomba Mapel, Olahraga, Seni Keterampilan, dan Agama baik tingkat Kabupaten, Provinsi atau Nasional
  • Meningkatkan peran dan kontribusi orangtua santri, masyarakat atau stake holder yang terkait melalui Komite dalam menunjang proses pembinaan dan pembelajaran santri
  • Terwujudnya lingkungan pembelajaran yang sehat, berbudaya lingkungan, aman, nyaman, menyenangkan dan bermakna.
  • Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat yang mandiri, peduli lingkungan dan berguna dengan belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
  • Terbentuknya karakter siswa melalui pengembangan gerakan PPK; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.
  1. Pengabdian kepada masyarakat
  2. Penerapan Pendidikkan Kecakapan Hidup (Life Skill)
    1. Kecakapan hidup personal meliputi:
      • Terampil membaca dan menulis Al-Qur’an,
      • Terampil menjadi penghafal Al-Qur’an
      • Rajin beribadah
      • Jujur
      • Disiplin
      • Kerja keras

Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

 

  1. Kecakapan Sosial meliputi
    • Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
  • Memiliki sikap sportif
  • Membiasakan hidup sehat
  • Sanggup bekerjasama
  • Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis

Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Ilmu Pengetahuan Alam.

  1. Kecakapan Akademik meliputi
    • Terampil dalam penelitian ilmiah (merencanakan dan melakukan penelitian dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan membuktikan variabel)
    • Terampil menerapkan teknologi sederhana
    • Kecakapan berpikir rasional

Kecakapan Akademik diintegrasikan dengan Matematika, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam

  1. Kecakapan vokasional
    • Terampil berbahasa Inggris
    • Terampil mengoperasikan komputer

Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, dan Informatika

  1. Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

Keunggulan lokal yang dikembangkan di SMP Darul Falah Enrekang  adalah mata pelajaran muatan local, yaitu :

  1. Lembaga Pengembangan Bahasa

Pelaksanaannya adalah terintegrasi dalam kegiatan KBM Sesuai jadwal Pelajaran

Upaya sekolah dalam menuju pendidikan berwawasan global

Upaya sekolah dalam mengembangkan Keunggulan global antara lain dalam bentuk:

  • Kemampuan berbahasa Arab Dan bahasa inggris.
  • Mengoperasikan komputer hingga pemanfaatan internet.

Keunggulan global tersebut sejalan karena diera globalisasi seperti saat ini diperlukan kemampuan peserta didik untuk menguasai bahasa arab, bahasa inggris dan penggunaan TIK agar dapat mengikuti perkembangan IPTEK dewasa ini. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, tekologi dan lain-lain yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensi peserta didik.