Enrekang – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan tantangan krisis iklim, Pesantren Modern Darul Falah Enrekang tidak hanya fokus mencetak generasi beriman dan berakhlak mulia, tetapi juga berilmu pengetahuan yang mumpuni. Melalui Visi “Tiga Dimensi: IMAN, ILMU, dan AMAL” yang menyeimbangkan IMTAQ (Iman dan Takwa) dengan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni), pesantren ini membekali santrinya dengan hardskill dan softskill yang relevan untuk masa depan global.

Salah satu implementasi nyata dari visi ambisius ini adalah Program Karya Tulis Ilmiah (KTI) tahun 2025 untuk santri kelas XII. Program ini dirancang untuk mengembangkan dimensi lulusan, khususnya kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah (problem solving), dan inovasi ilmiah. KTI juga berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan keterampilan penelitian, penulisan, serta kemampuan presentasi ilmiah, yang merupakan bekal esensial saat memasuki jenjang perguruan tinggi.
Pada tahun 2025, proyek KTI yang merupakan tugas proyek mata pelajaran Fisika ini mengambil tema sentral IPTEK dengan fokus mendalam pada Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan dan prinsip Elektromagnet. Santri mengupas tuntas tiga studi kasus inovatif: Kereta Maglev, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB).
Pada hari Kamis, 4 Desember 2025, tiga tim santri mempresentasikan hasil riset mereka dalam Sidang KTI yang digelar di ruang digital dengan memanfaatkan TV Digital sebagai media utama. Berikut adalah judul-judul KTI yang memukau:
“Revolusi Transportasi Cepat: Prinsip Kemagnetan Pada Kereta Maglev Dan Dampaknya Bagi Masa Depan Mobilitas“, merupakan judul KTI pertama yang dipresentasikan. Kajian ini mendalami bagaimana prinsip Gaya Lorentz dan Levitasi Magnetik (Maglev) mampu menghilangkan gesekan, memungkinkan kereta bergerak dengan kecepatan luar biasa tanpa polusi udara. Santri tidak hanya membahas teori, tetapi juga menganalisis potensi Maglev dalam mengubah paradigma transportasi nasional dan global, selaras dengan kebutuhan mobilitas yang cepat dan efisien.

Tim kedua mengulas dengan judul KTI “Energi Air Yang Tak Terbendung: Prinsip Elektromagnetik Pada Plta Dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Berkelanjutan” memaparkan bagaimana energi kinetik air diubah menjadi energi listrik melalui induksi elektromagnetik pada generator PLTA. Penelitian ini menekankan peran vital PLTA sebagai sumber energi bersih dan terbarukan, serta menganalisis kontribusinya dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) di Indonesia.

3. ANGIN SEBAGAI SUMBER KEKUATAN: PRINSIP KEMAGNETAN PADA PLTB DAN PERANANNYA DALAM MENGURANGI KRISIS IKLIM GLOBAL
KTI ketiga berjudul “Angin Sebagai Sumber Kekuatan: Prinsip Kemagnetan Pada Pltb Dan Peranannya Dalam Mengurangi Krisis Iklim Global” menyoroti peran strategis PLTB dalam memerangi krisis iklim. Santri menguraikan mekanisme konversi energi angin menjadi listrik, dengan fokus pada prinsip Induksi Elektromagnetik di dalam turbin. Riset ini memperlihatkan bagaimana pemanfaatan angin dapat menjadi pilar utama transisi energi global.Membangun Dimensi Lulusan yang Holistik

Program KTI ini bertujuan mengembangkan dimensi lulusan yang holistik, yaitu:
- Penguasaan IPTEKS: Memastikan santri tidak hanya hafal konsep fisika, tetapi mampu mengaplikasikan prinsip elektromagnet dalam teknologi nyata (Maglev, PLTA, PLTB).
- Kearifan Lokal dan Wawasan Global: Mendorong santri menganalisis isu lokal (kebutuhan energi) dengan solusi berwawasan global (energi terbarukan dan mitigasi iklim).
- Pengembangan Moral dan Akhlak: Melalui pembahasan dampak lingkungan, santri dididik untuk memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan, mengamalkan ilmu untuk kemaslahatan umat (AMAL).
- Literasi Digital: Pelaksanaan presentasi di ruang digital membekali santri dengan kemampuan mengoptimalkan media digital dalam komunikasi ilmiah.
Dengan harapan, melalui program KTI ini, santri mendapatkan pengalaman penelitian ilmiah dan pengetahuan aplikatif sebagai bekal berharga untuk pengembangan diri di perguruan tinggi kelas. Inilah komitmen Darul Falah: mencetak Generasi Islami yang tidak hanya taat beribadah, tetapi juga menjadi agen perubahan yang inovatif dan berdaya saing di kancah global.