Enrekang, Sulawesi Selatan – Pada hari sabtu, 7 september 2024 OSDF sukses menggelar Seminar Literasi dengan tema “Kreativitas Menciptakan Kata, Mengubah Ide Menjadi Goresan Pena”. Kegiatan yang bertempat di PPM Darul Falah ini menghadirkan sejumlah pemateri inspiratif dan diikuti oleh santriwan-santriwati dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari kelas 7 SMP, kelas 7-9 MTs, hingga kelas 10-12 SMA.

Seminar dibuka secara resmi oleh Direktur Pondok, Al Ustadz Bahrum Sindang, M.Ag, dengan sambutan yang penuh motivasi, mengingatkan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari. Al Ustadz Taqwan, S.Pd, bertindak sebagai host dan dengan penuh semangat memandu jalannya acara yang berlangsung hikmat namun tetap interaktif.

Dalam seminar ini, para pemateri membawakan materi yang relevan dan menginspirasi:

  1. Fatmawati T., S.Pd menekankan bahwa Literasi Lebih dari Sekadar Membaca, memberikan perspektif tentang pentingnya pemahaman mendalam dalam setiap informasi yang diterima.
  2. Irsan, S.PI, M.PI menyampaikan materi terkait Literasi di Era Digital, mengajak para peserta memahami bagaimana teknologi bisa digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas dalam menulis.
  3. Adi Warsito, S.SI, mengulas tentang Adab dalam Berinteraksi, menggarisbawahi pentingnya etika dalam komunikasi sehari-hari, baik di dunia nyata maupun digital.

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh para santri yang tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif bertanya dan berdiskusi dengan para pemateri. Hal ini menjadikan suasana seminar semakin hidup dan menyenangkan.

Pada akhir acara, panitia memberikan penghargaan kepada peserta teraktif sebagai bentuk apresiasi, sekaligus mendokumentasikan momen kebersamaan tersebut. Tak lupa, panitia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemateri dengan menghadiahkan bingkisan dan sertifikat penghargaan.

Hadir pula dalam acara ini, Ibu Azlinda dan Ibu Adri merupakan pembina pondok sekaligus anggota aktif komunitas Nyala Nesia, yang turut memeriahkan kegiatan dengan dukungan mereka terhadap pengembangan literasi di kalangan santri.

Seminar ini menjadi bukti bahwa kegiatan literasi tidak hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi era digital. Para peserta pulang dengan semangat baru untuk terus mengasah kemampuan mereka dalam menulis dan berinteraksi secara literatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *