Setiap selesai UAS ( Ulangan Akhir Semester ) menjelang tahun baru, Pondok Pesantren Modern darul Falah Enrekang mengadakan sebuah acara yang disebut PORSENDA. PORSENDA merupakan singkatan dari (Pekan Olahraga Seni dan Dakwah) jika di sekolah lain kita mengenalnya sebagai PORSENI (pekan Olahraga dan Seni), maka jika di pondok disebut PORSENDA karena memiliki tambahan “Da” yakni (Dakwah).
PORSENDA adalah acara yang di dalamnya terhimpun beberapa lomba dengan kategori yang bermacam – macam mulai dari olahraga, kesenian, sampai dakwah dan lomba Keagamaanpun juga ikut diperlombakan. Biasanya para santri dibagi menjadi beberapa kelompok dengan menggunkan sistem acak dan setiap kelompok memiliki kordinatornya masing-masing.
Untuk lomba dengan kategori olahraga meliputi : Futsal, Bola Syar’I, Water War, Balap Sarung, Tarik Tambang, Tenis Meja, Volly Mini dll. Kemudian untuk lomba dengan kategori kesenian meliputi : komedi, drama, puisi berantai dsb. Sedangkan untuk lomba dengan kategori dakwah meliputi : JUZ 30, MSQ, CCQ, Kaligrafi, Nasyid, Khutbah, Adzan, dan Debat.
PORSENDA kali ini merupakan porsenda yang ke 15 sejak diadakan pada tahun 2008. PORSENDA saat ini diadakan mulai dari tanggal 15 – 21 desember 2022 yang di adakan oleh OSDF (Organisasi Santri Darul Falah) dengan tema “ SANTRI MULTITALENTA KEMBALIKAN KEJAYAAN ISLAM “.
Adapun beberapa tujuan sekaligus manfaat diadakan PORSENDA adalah sebagai berikut :
- Sebagai wadah yang dimana bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para santri.
- Dikarenakan diadakan setelah UAS, maka PORSENDA juga dapat difungsikan sebagai sarana hiburan atau healing bagi para santri, lantaran lelah serta pusing karena padatnya waktu belajar.
- Sebagai ajang pencarian bakat.
- Melatih para anggota OSDF perihal bagaimana seharusnya mengadakan sebuah kegiatan dengan baik dan benar, tampa kendala sama sekali.
- Menjalin kerja sama dan kebersamaan antar santri.
- Memeriahkan pondok pesantren agar para santri tidak jenuh dan bosan berada dipondok.
- Sebagai tambahan waktu untuk para ustadz – ustadzah agar bisa memberikan nilai raport setelah UAS, sebelum rapor dibagikan.